Kaca adalah salah satu material rumah yang pasti selalu ada, utamanya sebagai jendela. Tapi kini, penggunaan kaca semakin meluas. Kaca juga biasa digunakan sebagai material untuk pintu, furnitur, railing tangga, shower box, kanopi, table top, dan bahkan panel dinding. Tapi, bagaimana memilih jenis kaca yang tepat? Simak penjelasan setiap jenis kaca berikut ini.
Kaca Bening
Kaca bening sering disebut juga dengan kaca polos, karena tidak berwarna, rata, dan bebas distorsi. Karenanya, kaca ini bisa menghasilkan bayangan sempurna sampai lebih dari 90%. Kaca jenis ini tidak dianjurkan untuk eksterior bangunan bertingkat karena rendahnya kemampuan menahan panas dan sinar matahari. Ketebalan kaca bening terdiri atas 5 mm, 6 mm, dan 8 mm. Ketebalan ini dipilih sesuai dengan ukuran yang akan dibuat. Semakin besar ukurannya, maka sebaiknya menggunakan kaca yang tebal.
Kaca Berwarna/Tint Glass
Kaca ini sering disebut dengan kaca rayban. Untuk memberikan warna, kaca polos dilapisi dengan lembaran warna yang terbuat dari campuran logam. Kaca rayban mampu menahan panas dan sinar matahari sampai 55%, sehingga mengurangi beban pendingin ruangan dan menjaga privasi penghuninya. Untuk menambah tingkat kegelapannya, kaca rayban bisa dilapisi sampai beberapa kali. Kaca rayban tidak hanya berwarna hitam, tetapi juga warna biru gelap, biru kehijauan, abu-abu gelap, tembaga, dan hijau gelap.
Kaca Es
Kaca es adalah jenis kaca yang salah satu sisinya bertekstur. Tekstur ini dihasilkan saat adonan kaca mulai dicetak dengan roll yang memiliki pola tertentu. Kaca jenis ini memiliki efek dekoratif dan mengaburkan bayangan. Selain itu, berkat teksturnya kaca es juga mampu mengurangi sinar matahari yang diterima sehingga ruangan tidak silau.
Belakangan, masyarakat lebih suka memasang stiker kaca es, daripada membeli kaca es yang asli. Stiker kaca es atau kaca film memang lebih murah, tapi memiliki manfaat yang sama baiknya. Kaca es lebih banyak digunakan untuk interior, misalnya sebagai partisi, pintu kamar mandi, pintu kabinet, dan shower box.
Kaca Cermin/One Way Glass
Kaca cermin atau kaca reflektif adalah kaca yang mengurangi sifat tembus pandang dari salah satu sisi. Kaca jenis ini juga biasa disebut dengan kaca one way, karena akan terlihat trasnparan di satu sisi, tetapi terlihat seperti cermin di sisi lainnya. Kaca cermin dibuat dengan tambahan lapisan oksida logam, melalui proses pyrolisis. Kaca ini sangat sesuai untuk Anda yang menginginkan privasi terjaga.
Kaca Tempred
Kaca tempered memiliki kekuatan yang sangat tinggi, mencapai 3—5 kali liat dari kaca biasa. Kaca tempered mampu menahan beban angin, berat, dan tekanan yang lebih tinggi. Kaca ini dibuat dengan memanaskannya lalu didinginkan secara mendadak. Secara visual, tidak ada yang berbeda dari kaca ini, sehingga tampilannya tetap terjaga. Kaca tempered juga sangat aman saat pecah, karena pecahannya bulat dan tumpul.
Jika Anda menginginkan pintu tanpa frame, railing, dan dinding dari kaca, sebaiknya menggunakan kaca tempered ini. Tetapi, Anda harus membeli kaca tempered dengan ukuran jadi. Karena kaca jenis ini tidak bisa diberi proses lebih lanjut yang akan mengurangi kualitasnya.
Kaca Laminasi
Kaca laminasi adalah jenis kaca yang sangat aman, karena diberi pelapis yang membuatnya sulit retak dan pecah. Kaca laminasi sangat sulit ditembus, karenanya kaca ini dulu banyak digunakan untuk alat transportasi umum, misalnya bis dan kereta api. Kaca laminasi dilapisi lembaran polofinil transparan yang menahan kaca agar tidak pecah. Bahkan meskipun sudah ada bagian yang pecah, kaca ini tetap menempel pada rangka dan sulit ditembus.
Kaca laminasi banyak digunakan untuk balkon, skylight, anak tangga, dan tempat lainnya yang membutuhkan keamanan. Meskipun terkesan aman, Anda tetap perlu berhati-hati. Jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran di dalam rumah, bisa jadi penghuni akan terjebak akibat kaca yang sulit dipecahkan.
Material kaca memang semakin digemari, seiring dengan meningkatnya selera masyarakat pada bangunan minimalis. Tentukan dulu apa kebutuhan Anda, lalu pilih mana kaca yang pas.